Senin, 20 Agustus 2018

world view


World view

World view, didefinisikan sebagai cara pandang dalam berkehidupan, akar persoalan dari setiap eksistensi ideology adalah berawal dari world view yang berbeda.
Ideology adalah implikasi dari adanya world view dalam suatu skala kehidupan yang besar seperti peradaban, maka kaitan world view dizaman ini sangat kuat bagi kita yang sedang mengalami dilemma di era globalisasi ini. tida bisa dipungkiri semangkin bertambahnya zaman maka ujian dan tantangan kehidupan akan semakin bertambah dan bertingkat. Maraknya problem individu, dan sosial adalah bukti bahwa world view yang dibawa oleh peradaban yang sedang mendominasi ini gagal dalam eksistensi system maupun moralnya.
Relevansi adalah suatu keadaan yang maju tanpa menyertakan keterlindasan oleh zaman di dalmnya, menjadi relevan adalah bukan untuk mengikuti penrkembangan zaman saja kemuda terlindas karna tidak bisa menyaring apa yang sesuai dengan worl view dalam islam. Relevan sesuai syari’at dan zaman akan menciptakan keadaan yang lebih baik untuk ummat ini, hal ini bisa trebukti dengan mengetahui sejarah-sejarah kepemimpinan dalam islam.
Sangat perlu diketahui islam adalah agama yang menciptakan kegemilangan peradaban, pesona keadilan yang tidak terlupakan membut-nya bukan hanya kenangan akan tetapi suatu harapan akan terulang-nya sejarah nan gemilang.

analisis


suatu hari di dunia.

         Sejarah adalah suatu hal yang terus berulang dalam subtansi rasa. Secara hakika suatu persoalan, keadaan zaman musti berbeda akan tetapi subtansi yang terkandung di dalamnya sama. Maka adalh orang yang beruntung jika bisa menilai sejarah tidak hanya secara data saja akan tetapi makna subtansi yang ada di dalamnya kemudian bisa mengambil kesimpulan lalu menuangkan hikmah yang terkandung di dalamnya untuk zaman ini.
Di era ini persaingan intlektual semangkin sengit manusia tanpa iman akan menuhankan akalnya demi sebuah popularits intlektual, beradu argument seakan keilmiyahan menjadi landasan berpijak, maka tolak ukur keilmiyahan pun jika tidak jelas maka apakah suatu itu telah disebut ilmiyah, keilmiyahan yang menjatuhkan data fakta yang lebih kuat dengan alasan zaman now, kerelevanan al-qur’an di pertanyakan. muslihat dibalik kata keilmiyahan melahirkan para paham ideology orientalisme, sekulerisme, liberalisme, pluralism dan masih banyak lagi ideology-ideology penyongsong kehadiran dajjal.
Di zaman globalisasi yang semangkin memanas ini,desentralisasi moral semangkin merosot berbagai ketergelinciran sebab tidak bisa menyikapinya dengan relevan sehinga tergerus oleh arus yang membawa kepada keperbudakan dalam cara berfikir. Pengendalian fikiran yang memang di perkirakan dengan kuat mempunyai dalang besar membawa visi dan misi menguasai dunia dengan hawa nafsu belaka. Pengendalian yannng menggiring kepada kehancuran dalam berfikir dengan beralatkan ideology matrealistik, hedonisme. Sehingga tanpa sadar manusia lalai yang tanpa ilmu akan menerapkan ideology ini di dalam kehidupannya, menjadi sibuk karna keinginan untuk mengikuti mode zaman ini agar tidak dianggap kuno, merelakan agamanya karna kesibukana yang sangat padat demi menghadapi dan menjadikan diri budak bagi dunia.
Disentralisasi moral juga disebabkan dampak dari kemajuan tekhnologi modern yang padanya arus globalisasi bertumpu sehingga arus pemikiran yang begitu kuat dan dinamis kurang bisa disaring dikarenakan benteng aqidah yang ada di dalam diri siempunya ruh belum tersentuh kualitas yang memadai maka jadilah pemikran yang telah terkontaminasi oleh peradaban ini mempunyai mendset “hidup adalah kebebasan tanpa batas” membuka diri tanpa membatasi prinsip dan pada akhirnya berdampak pada perusakan spiritualitas.
Peradaban ini membutuhkan senutuhan perbaikan, dan sejarah lah yang bisa menolong abad ini dari kehancuran setiap sendinya, dan data valid yang menerangkan si empunya peradaban gemilang dari setiap sisi adalah Islam. Maka dengan berkiblat kepada Islam maka InshaaAllah akan membantu memulihkan dan mengobati derita di abad ini, tentu bagi setiap lini dari kemasyarakatan Negara.

Jumat, 13 Juli 2018

Perjuangan :):)


Perjuangan

Mengembara ke salah satu  pusat peradaban ilmu demi melengkapi kekurang diri agar bisa menjadi layak untuk bermanfaat bagi umat, terus mencoba untuk menjadi baik dan memantaskan diri untuk menjadi salah satu insan yang bertaqwa.
Slalu teringan akan kebesaran jiwa pahlawan pahlawan sejarah, apa yangmereka usahakan menjadi cerita emas bagi perjalanan sejarah, begitu indah mempesona apa yang telah mereka lakukan karna keperkasaan mereka dihiasi dengn ilmu, iman, dan taqwa.
Sungguh kebesaran jiwa mereka dalam menuntut ilmu seperti samudra yang luas, memberi gambaran akan kemauan yang kuat dan lurus. Sehingga Allah swt memberikan kemenangan bagi mereka yang telah berusaha maksimal dalam kehidupannya, begitu mulia apa yang mereka usahakan sehinnga, tinta emas sejarah itu terus terngiang lintas generasi.
Kemenangan Sultan Muhammad Al-Fatih atas konstantinopel adalah anugrah dari Allah swt karna perjuangan keras nya dalam memantaskan diri untuk menjadi ahlul bisyarah yang Rasulullah telah katakana. Memantaskan diri dengan ilmu, memperkokoh keimanan dan ketaqwaan.
Maka kita sebagai manusia dituntut bukan untuk berhasil atau menang, karna keberhasilan dan kemenangan adalah suatu anugrah dari Allah swt kepada hambanya yang terlah berjuang dalam kesabaran untuk meraih keridhaan Allah atas kemenangan.
Berjuang dan sempurnakan lah keimanan maka Allah akan member kita jalan yang terbaik menuju, apa yang terbaik untuk kita. Jangan mmudah mengeluh dalam perjuangan karna seyogyanya apa yang kita tidak sukai bisa jadi ituu adalah yang terbaik bagi kita untuk kedepannya, dan sebalik nya suatu hal yang kita sukai justru malah bukan hal yang baik untuk edepannya. Maka berjjuang dan bersabarlah. JJJ


Kamis, 12 Juli 2018

HIJRAH


Hijrah

Adalah suatu kata yang menggambarkan akan pembaharuan dalam kehidupan, menjadi manusia yang relevan sesuai syari’at, menolak menjadi korban mode dan matrealistik di era globalisasi ini. remaja identik dengan sikap optimisme nya terhadap perkembangan baru yang ada di sekitarnya, jiwa muda yang dinamis terkadang membawa remaja kepada  kegalauan akut karna bingung menyikuti aliran arus globalisasi yang di bungkus dengan bebagai gaya hidup dan mendoktrinisasi pemikiran ala ideology kebarat-baratan.
Maka remaja muslim di tuntut untuk cerdas dalam memilah dan memilih apa yang ada di hadapannya,  meng update dan men upgrade diri agar menjadi layak dan bisa relevan sesuai zaman nya, memajukan umat dengan ilmu, dan iman yang ia miliki, sambil terus siaga akan hal-hal yang bisa merusak.
 tentu selain mendalami ilmu yang bermanfaat bagi agama dan diri kita juga dituntut untuk mengetahui persoalan-persoalan yang melenceng yang bisa merusak keorisinilan pemikiran kita, bersiap siaga atas ideology yang saat ini beredar luas. agar tidak trekontaminasi oleh peradaban yang saat ini mendominasi yaitu peradaban barat.
Maka muslim yang cerdas adalah yang bisa menyaring setiap apa yang di dapat, mengambil manfaat dan menyingkirkan jauh-jauh mudhorat yang dirasakan pada zaman ini.
Maka wahai saudarii ku,,, tetap lah teguh di atas perinsip iman yang lurus tetaplah teguh walau badai cobaan terus menghalangi demi mencapainya tujuan, lurus kan, tetapkan dan mantapkana visi, kemudia siapkan, kuatkan, dan siagakan misi. Kelak jika keimanan di hati kita telah sempurna dengan menjauhi maksiat, dan senantiasa berusaha ikhlas mentaati setiap apa yang diperintahkan oleh Allah swt maka janji Allah kelak akan bersambut dengan indah,,, JJJ




kutipan kata bagi peradaban hebat


Kutipan kata bagi peradaban hebat

Dunia dengan segala yang ada di dalmnya, Islam adalah anugrah terindah untuk setiap umat manusia di dunia, menyatukan, mendamaikan, dan mensejahterakan. Sejarah adalah saksi bisu akan perdaban islam yang mempesona di penuhi dengan kedamaian, keadilan akan masa masa kepemimpinannya.
Karna islam membawa visi besar yang mana jika seseorang mengambil ataupun memngikuti nya maka kehidupa apa pun yang ada dihadapannya akan menjadi indah sekalipun secara zahir manusia melihat nya sengsara atau kesusahann akan tetapi kebahgianaa dan ktentraman syari’at islam telah tumbuh di hatinya sehingga ia menjadi orang yang tegar di tempat apapun ia di takdirkan.
Pedoman umat muslim adalah al-Qur’an dan al-Hadits, al-Qur’an dengan keorisinilannya sepanjang masa tidak akan dapat di ubah oleh manusia sepintar, atau secerdas apapun, karna yang menjaga kitab pedoman umat Islam ini adalah yang maha kuasa atas segala sesuatu yaitu Allah swt. Begitu pun al-Hadits menjadi penjelas akan bagaimana manusia merealisasikan pedomannya, uamat islam memiliki tauldan kehidupan yang jelas yaitu Rasulullah saw. Maka agama Islam adalah agama yang sempurna arahannya, dan jelas tujuannya. 

mengolah AMBISI


Mengolah “AMBISI”

Banyak nya kelalaian, berbual dengan khayalan dan rasa. Adalah penyakit yang menjangkit kebanyakan remaja yang di penuhi oleh ambisi muda yang enerjik akan tetapi bingung merealisasikan energy itu dalam hal yang positif dan bermanfaat seperti apa.
Banyak faktor yang harus dianalisa mulai dari pendidikan keluarga yang jauh dari kata islami, sampai kurang nya pantauan ilmu yang terserap oleh otak mudanya sehingga, tak ayal banyak remaja yang kurang arahan bahkan merasa sudah merasa terarah akan tetapi arahan yang tidak berarti untuk  kedepannya, alih alih timbulkan kemanfaatan malah berujung dengan tumpukan2 amal yang meminta pertanggung jawaban nye kelak di yaumil akhir.
 Seperti mengembangkan potensi dengan menggadaikan aqidah. Banyak sekali di zaman ini penawaran akan penggalian potensi yang syarat maksiat di dalamnya, yang mana tujuan akhir dari itu adalah popularitas dan keuntungan duniawi tanpa pertimbangan syari’at di dalamnya.
Mengolah ambisi, pemuda yang identik dengan keinginan, dan haus akan pengetahuan. Maka ini adalah modal yang mendekati sempurna bagi para pemuda,dan akan menjadi garis yang sangat berarti untuk mengarahkannya agar menjadi pribadi yang bermanfaat dan bermakna untuk agama nya dan lingkungan sekitarnya. Maka ambisi tanpa penataan yang terencana hanya bagai puing puing emas yang berlalu begi saja, maka modal selanjutnya untuk mengolah ambisi adalah sebuah visi.
Setelah menetapkan dan memantapkan visi maka step yang harus kemudian di lalui adalah penataan misi agar tercapainya visi yang dicita-citakan, oleh sebab itu visi yang di miliki oleh pemuda muslim haruslah lurus dan sesuai dengan karna apa mereka Allah swt ciptakan.  “meraih keridhaan Allah swt dengan niat semurni murni nya, memperjuangkan kalimatullah di muka bumi ini”.
Maka ketika visi sudah jelas mau kemana nya maka misi apapun dan bagaimanapun cara nya, bahkan seberapa banyaknya ujian di dalam misi untuk menggapai visi tidak akan menggoyahkan niat baiknya tentu menjalani misi harus dengan potensi, dan potensi itu akan terasah dengan keilmuan dan mengamalkan ilmu yang telah ia dapat agar menjadi keberkahan untuk memncapai visi yang ia cita-citakan.
Tentu dalam mencapai hal ini dibutuhkan keilmuan yang lurus dan pandangan dan pemikiran yang tajam agar tercapai nya visi dengan misi yang baik dan benar sesuai dengan maksud syari’at dalam Islam.
Maka saling mendoakan pada sesama muslim adalah suatu hal yang mulia, maka mari kita song-song masa muda kita dengan perjuangan, dan jerih payah di atas rata-rata karna setiap apa yang kita lakukan kebaiakan ataupun keburukan walaupun hanya sekicil biji zaroh maka kelak akan di minta pertanggung jawabannya kelak. JJJ

Senin, 28 Mei 2018

pada suatu hari di dunia


Pada suatu hari di dunia.

Sangat miris jika melihat keadaan kaum muslimin pada saat ini, muslim di uyghur mendapatkan tekanan karna keislamannya, muslim kasymir juga medapat intimidasi atas keislamannya, dan masih banyak lagi negara-negara yang mengintimidasi suatu komonitas yang beragama islam, ditambah lag usaha gencar israel dalam perebutan al-quds “baitul maqdis” masjid pemersatu kaum muslimin, maka sebagai umat islam kita harus peka terhadap berita-berita ini, dan meyikapinya dengat terus berusaha memperbaiki kualitas diri dan umat.
Pada masa ini Allah swt telah memberikan cobaan bagi muslimin agar mereka memiliki jiwa-jiwa petarung sekaligus pemenang jika mereka mampu bersabar berdiri dijalan kebenaran. Maka kaum muslimin diperintahkan untuk berjuang dan bersabar menghadapi pelbagai rintangan untuk menyuarakan kebenaran.
Selain mem-baja-kan mental maka keilmuan yang dimiliki oleh muslimin juga harus mumpuni, peradaban islam dikenal dengan perdaban ilmu nya, meskipun secara dominan saat ini peradaban barat yang sedang memegang kendali kekuasaan di dunia maka kita sebagai umat islam wajib teguh atas apa yang diperintahkan dan dilarang syari’at, dan toleran kepada kemajuan tanpa hengkang dari syari’at yang haqiqi.
Tuntunan dalam islam sangat jelas yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah maka beruntunglah kaum muslimin memiliki tuntunan yang jelas dalam hidupnya, yang didalam al-qur’an dan as-sunnah secara lengkap diterangkan bagaimana mengelola kehidupan individu maupun sosial  dengan seimbang, ajarannya mengandung niliai moralitas yang tinggi, sehingga muslimin yang memang mempelajari dan mentadabburi ilmu didalam agamanya mustahil memiliki moral yang rendah.
Hal ini bisa dibuktikan dengan mengutip kisah pembebasan baitul maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Pada tahun 1099  kaum salib mengambil al-quds dari tangan kaum muslimin mereka merampasnya tanpa ampun membunuh lebih dari 10.000 kaum muslimin merampas harta dan kehormatannya tanpa mempertimbangkan nurani kemanusiaan sungguh sangan jauh dari sifat ideal kemanusiaan, dan melambangkan moral yang sangat buruk, “pembantaian dilakukan dengan sangat kejam, hingga mereka berjalan diatas genanga darah (korban) yang tingginya hingga semata kaki” <Gesta Francorum>, 88 tahun kemudian datang Shalahuddin pejuang Islam yang berhasil dengan pasukannya merebut kembali Al-Quds, saat itu Shalahuddin memperlihatkan pada dunia betapa indahnya ajaran islam, Shalahuddin menolak untuk membalas dendam untuk mengulangi kejahatan kaum salib pada saat mereka merampas al-Quds dari tangan kaum muslimin,  Shalahuddin melarang pasukan muslim untuk menyiksa, ataupun menjarah harta milik umat kristiani, Shalahuddin juga melindungi gereja mereka, bahkan mengzinkan kembali mereka untuk berziarah. (fakta sejarah tidak bisa dielak)
Kisah diatas adalah salah satu dari ribuan kisah kecemerlangan moral yang dimiliki umat muslim yang paham dan mengamalkan agamanya, maka jika kita ingin menjadi muslim yang kaffah (sempurna) maka selain memperdalam ilmu agama kita juga harus mengamalkannya dalm kehidupan kita dan selalu berdoa agar ditunjuki jalan yang lurus dan dijauhkan dari ideology-ideology menyimpang.
Semangat perjuanga harus masuk kedalam relung-relung hati kkita karna yang ingin menghancurkan islam ini banyak bahkan ereka sangat bersungguh-sunggu dalam apa yang mereka targetkan, dan Allah swt akan selalu menghadirkan pejuang-pejuan mumpuni dan tangguh yang tidak gentar meski diterjang ribuan ombak, maka semoga Allah menempatkan kita dalam barisan “para pejuang islam” tentu perjuangan ini juga dihiasi oleh keindahan akhlaq dan moralitas yang tinggi, seperti halnya Shalahuddin Al-Ayyubi.


Senin, 21 Mei 2018

cuplikan kisah

* curcol malem,  sebelum lanjut blajar lagi *

sejenak merenung atas kehidupan yang telah di jalani sekarang ini (menuntut ilu di pondok pesantren), dinamika rasa mutlak terjadi di tempat ini (pesantren), persoalan persoalan yang terjadi adalah sarana melatih diri agar bisa menyikap suatu problem dengan baik dan maksimal, sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan kelak (di luar pesantren)

menuntut ilmu itu bukan hanay menyiapkan diri memnghadapi 1000 tantangan dalam perjalanan akan tetapi juga mengobarkan keinginan yang bisa menghalangi cita-cita.... (buat seluruh penuntut ilmu di dunia, semangat!!! inshaaAllah jika niatannya lurus Allah meridhai perjalanan ini :)


Rabu, 09 Mei 2018

pendidikan karakter


Pendidikan karakter
Pendidikan, ilmu pengetahuan adalah suatu hal yang sangat penting bagi setiap individu, untuk mencapai ketingkatan yang mulia wajib melewati jalan ilmu, bukan tanpa sengaja ayat yang pertama kali diturunkan adalah “iqra” bacalah, dari awal turunnya pedoman hidup untuk seluruh manusia Allah swt memerintahkan kita untuk membaca, karna dengan membaca akan lebih meluaskan cara berfikir kita dan menambah wawasan kita mengenai ilmu.
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup tentu mempunyai nilai pendidikan yang sangat tinggi melampau setiap buku yang ada karna AL-Qur’an adalah firman Allah, tiada tuhan yang berhaq disembah kecuali Allah. Maka membaca, memahami, dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya akan menghantarkan kita kepada pendidikan karakter, dan pengetahuan yang tinggi.
Rasulullah adalah utusan Allah kepada seluruh umat, membawa pesan yang tidak akan lekang karna zaman, akan tetap hidup pesan yang dibawa nya yaitu Islam, Allah swt memberikan amanah kepada utusannya Rasulullah saw  yaitu al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup seluruh manusia, yang di dalmnya termaktub bahwa Rasulullah sebagai uswatun hasanah yang wajib diikuti oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Maka selain mengimani bahwa Rasulullah adalah utusan Allah untuk ummatnya maka menjadikannya kudwah pun adalah suatu hal yang wajib bagi kita. Islam selalu menunjukan kepada hal kebaikan dan kemaslahatan bagi setiap yang mentaati dan mematuhinnya maka dengan menjadikan Rasulullah uswatun hasannah dalam hidup kita akan menjaikan karakter di dalam diri dan kehidupan kita menjadi semakin cemerlang, karena risalah mulia “Islam” dibawa oleh Nabi Muhammad saw maka moralitas yang ada di dalam diri nya pun, akan sesuai dengan apa yang dibawa.
Maka untuk membawa dan mengangakat kembali peradaban islam agar kembali bertarung di kancah peradaban membutuhkan, moralitas, dan keilmuan yang tinggi. Dan tugas ini siapa lagi yang akan mengemban kecuali kita (pemuda Islam).

dekadensi moral pada remaja


Dekadensi moral pada remaja

Kemerosotan moral pada remaja  menjadi salah satu permasalahan dalam negeri ini. Maraknya penyimpangan sosial, kemerosotan akhlaq, keterbelakangan moral, yang dilatar belakangi dengan berbagai persoalan. Berbagai analisis sosial yang bertujuan agar  menghasilkan solusi  telah banyak didengungkan, namun pengaplikasian dari sebuah solusi dirasa kurang implementasinya dalam berbagai pihak. Sehingga peyelesaian tidak menemukan keberhasilanya. Orang tua bangsa ini seharusnya khawatir akan bagaimana keberlangsungan hidup para generasi selanjutnya.
Maka dalam tulisan yang sederhana ini, menyerukan bagi setiap pihak, keluarga, lingkungan, masyarakat, dan setiap yang menempati negeri ini, marilah berbuat baik pada diri sendiri dan orang lain. Jauhilah berprasangka buruk, tingkatkanlah kepedulian terhadap sesama, dan  jahuilah diskriminasi. Ketika empat nilai moral ini diaplikasikan di kehidupan kita maka tidak ada hasil yang lain, kecuali kebaikan yang nyata untuk kemaslatahan bersama.
Berbenah demi kemaslahatan selanjutnya, maka kita akan sedikit mengidentifikasi beberapa penyebab dekadensi moral dalam negeri ini, agar tercapainya keberhasilan atas usaha kita dalam mengaplikasikan sila ke-2 “kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Globalisasi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia globalisasi diartikan “masuknya ke ruang lingkup dunia” maka kesimpulan yang akan didapat dari arti kata tersebut bisa berbeda-beda sesuai dengan kacamata apa yang digunakan. Dalam hemat saya kalimat ini mewakilkan sebuah gagasan kemajuan, yang menuntut seseorang untuk mau tidak mau akan hidup sesuai dengan apa yang telah diorganisir oleh para ideology dunia.
Globlalisasi identik dengan kemajuan pesat tekhnologi, salah satu hasilnya adalah kebebasan berkomunikasi antar benua, negara, sampai lingkup terkecil yaitu pedesaan. maka terciptalah pertukaran pemikiran, budaya, sampai peradaban. sehingga terealisasilah makna globalisasi itu sendiri yaitu integrasi sosial internasional,  dalam kata lain merubah seseorang agar sama seperti barat, karena pada era ini hegemoni baratlah yang berhasil mendominasi pada setiap lini kehidupan manusia, dan saat ini kita selalu didengungkan bahwa beradaban barat adalah peradaban internasional dan modern.
Pertukaran yang ditunggangi oleh teknologi ini lah yang menyebabkan polarisasi barat terbentuk dalam Negara bhineka tunggal ika ini. kelajuannya yang sangat pesat sehingga penyaringan akan pengetahuan baru yang di khawatirkan akan merusak moralitaspun tidak bisa terbendung. Jadilah bangsa ini dibingungkan, disibukkan, oleh perkara yang diikat oleh kalimat “orang kuno kalo gak mengikuti gaya zaman sekarang” yang seyogyanya karna pola fikir seperti inilah dekadensi moral terjadi.
Materialistik dan konsumtif.
Kehidupan yang materialistik dan konsumtif adalah dua persoalan yang menjadi akar dari dampak globalisasi. Arus modernisasi yang di hasilkan oleh teknologi masa kini menjadikan masyarakat materialistik dan mempunyai sifat konsumtif, rela mengeluarkan kocek besar demi mengikuti sebuah mode agar tidak dibilang “kuno”, pola fikir ini telah menjarah keberbagai kalangan masyarakat, tidak terkecuali para remaja.
Segala hal dilakukan demi mendapatkan uang, tidak mengenal halal haram. Karna yang telah menjadi akar fikirannya adalah bagimana menghasilkan uang agar terwujud semua keinginan untuk mengikuti perubahan di zaman ini. maka apalah daya remaja yang masih ditanggung orang tua penghidupannya, sehingga menjadikan mereka berfikir untuk mencari tambahan dengan jalan lain, jalan yang akan menggelapkan masa depannya kelak.
Keluarga
Ibu dan ayah adalah dua insani yang seharusnya menjadi tempat berpulang yang nyaman bagi anak, yang menjadikan anak aman didekat mereka karna keberhasilannya membuat lingkungan keluarga yang ramah akan moral dan pendidikan, sehingga karakter anak bisa dibentuk dengan maksimal. Namun yang banyak terjadi saat ini adalah kehidupan luar yang buas lagi ganas, yang berhasil membentuk karakter anak-anak kita.
Al-ummu madrasatul ula “ibu adalah guru pertama bagi anaknya dirasa nilai dari sebuah kalimat ini sudah jauh dari kehidupan kita. Para ibu yang disibukkan oleh kegiatan di luar mencari tambahan penghasilan, atupun berdalih dengan emansipasi wanita, sehingga membuat ibu yang seharusnya menjadi peran utama dalam membangun pendidikan karakter anak menjadi menyerahkan tanggung jawabnnya itu kepada si mbok yang bekerja di rumah sebagai asisten rumah tangga.
Mengangkat moralitas bangsa.
Setiap persoalan dipastikan ada akar yang mengokohkannya, maka penyelesaian suatu masalah mustahil tuntas tanpa mencabutnya langsung ke inti dari persoalan. Pada saat ini sangat mengerikan apabila membuka berita kenakalan di kalangan para remaja mulai dari tawuran yang meregang nyawa para pemuda, prostitusi yang telah menjarah remaja sampai anak-anak, kasus pornografi dan pornoaksi berserakan dimana-mana, belum lagi ditambah kasus pembunuhan dan lain sebagainya. Kasus-kasus ini sangat kuat ikatannya dengan era globalisasi.
Kemajuan teknologi saat ini telah kita nikmati bersama, ada pengaruh positif dan ada pula pengaruh negative yang mengiringinya. Maka pesan untuk para orang tua, awasilah anak-anak kita dari penggunaan gadget berlebihan, lebih baik lagi jika penggunaan gadget di tentukan batasan umur dan kedewasaannya dalam berfikir juga dibarengi dengan bimbingan spiritual pada mereka, sehingga remaja menjadi cerdas berbangsa dan beragama
Untuk para ibu jadilah ibunda yang baik dengan memperbanyak waktu dirumah untuk menjalankan misi besar, yaitu mendidik generasi emas untuk bangsa ini. Untuk para ayah jalankanlah peran kalian dengan sebik-baiknya. Perkuatlah karakter anak kalian agar bisa menjadi generasi yang memiliki spiritual, intlektual, dan emosional yang kuat.
Masyarakat adalah bagian yang mendominan dari sebuah negara, maka selain menjadi masyarakat yang cerdas penting untuk kita menjadi masyarakat yang beriman dan memiliki spiritual yang tinggi, belajarlah dari sejarah peradaban islam yang mampu bertarung di tampuh kekuasaan dunia dan menjadi peradaban tidak terlupakan hingga kini, dan yang perlu digaris bawahi, nilai agamalah yang berhasil mengantarkan kita ketampuh peradaban segemilang itu.








Beribu tanda telah menyebar dihadapan manusia, akan kekejian zionis.

Beribu tanda telah menyebar dihadapan manusia, akan kekejian zionis. Dimana narasi pluralisme yang digaungkan, bukankah ketika kita me...