Pada suatu hari di dunia.
Sangat miris jika melihat keadaan kaum muslimin pada saat ini,
muslim di uyghur mendapatkan tekanan karna keislamannya, muslim kasymir juga
medapat intimidasi atas keislamannya, dan masih banyak lagi negara-negara yang
mengintimidasi suatu komonitas yang beragama islam, ditambah lag usaha gencar
israel dalam perebutan al-quds “baitul maqdis” masjid pemersatu kaum muslimin,
maka sebagai umat islam kita harus peka terhadap berita-berita ini, dan
meyikapinya dengat terus berusaha memperbaiki kualitas diri dan umat.
Pada masa ini Allah swt telah memberikan cobaan bagi muslimin agar
mereka memiliki jiwa-jiwa petarung sekaligus pemenang jika mereka mampu
bersabar berdiri dijalan kebenaran. Maka kaum muslimin diperintahkan untuk
berjuang dan bersabar menghadapi pelbagai rintangan untuk menyuarakan
kebenaran.
Selain mem-baja-kan mental maka keilmuan yang dimiliki oleh
muslimin juga harus mumpuni, peradaban islam dikenal dengan perdaban ilmu nya,
meskipun secara dominan saat ini peradaban barat yang sedang memegang kendali
kekuasaan di dunia maka kita sebagai umat islam wajib teguh atas apa yang
diperintahkan dan dilarang syari’at, dan toleran kepada kemajuan tanpa hengkang
dari syari’at yang haqiqi.
Tuntunan dalam islam sangat jelas yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah
maka beruntunglah kaum muslimin memiliki tuntunan yang jelas dalam hidupnya,
yang didalam al-qur’an dan as-sunnah secara lengkap diterangkan bagaimana
mengelola kehidupan individu maupun sosial
dengan seimbang, ajarannya mengandung niliai moralitas yang tinggi,
sehingga muslimin yang memang mempelajari dan mentadabburi ilmu didalam
agamanya mustahil memiliki moral yang rendah.
Hal ini bisa dibuktikan dengan mengutip kisah pembebasan baitul
maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Pada tahun 1099 kaum salib mengambil al-quds dari tangan kaum
muslimin mereka merampasnya tanpa ampun membunuh lebih dari 10.000 kaum
muslimin merampas harta dan kehormatannya tanpa mempertimbangkan nurani
kemanusiaan sungguh sangan jauh dari sifat ideal kemanusiaan, dan melambangkan
moral yang sangat buruk, “pembantaian dilakukan dengan sangat kejam, hingga
mereka berjalan diatas genanga darah (korban) yang tingginya hingga semata
kaki” <Gesta Francorum>, 88 tahun kemudian datang Shalahuddin pejuang
Islam yang berhasil dengan pasukannya merebut kembali Al-Quds, saat itu
Shalahuddin memperlihatkan pada dunia betapa indahnya ajaran islam, Shalahuddin
menolak untuk membalas dendam untuk mengulangi kejahatan kaum salib pada saat
mereka merampas al-Quds dari tangan kaum muslimin, Shalahuddin melarang pasukan muslim untuk
menyiksa, ataupun menjarah harta milik umat kristiani, Shalahuddin juga
melindungi gereja mereka, bahkan mengzinkan kembali mereka untuk berziarah. (fakta
sejarah tidak bisa dielak)
Kisah diatas adalah salah satu dari ribuan kisah kecemerlangan
moral yang dimiliki umat muslim yang paham dan mengamalkan agamanya, maka jika
kita ingin menjadi muslim yang kaffah (sempurna) maka selain memperdalam ilmu
agama kita juga harus mengamalkannya dalm kehidupan kita dan selalu berdoa agar
ditunjuki jalan yang lurus dan dijauhkan dari ideology-ideology menyimpang.
Semangat perjuanga harus masuk kedalam relung-relung hati kkita
karna yang ingin menghancurkan islam ini banyak bahkan ereka sangat
bersungguh-sunggu dalam apa yang mereka targetkan, dan Allah swt akan selalu
menghadirkan pejuang-pejuan mumpuni dan tangguh yang tidak gentar meski
diterjang ribuan ombak, maka semoga Allah menempatkan kita dalam barisan “para
pejuang islam” tentu perjuangan ini juga dihiasi oleh keindahan akhlaq dan moralitas
yang tinggi, seperti halnya Shalahuddin Al-Ayyubi.