Senin, 20 Agustus 2018

world view


World view

World view, didefinisikan sebagai cara pandang dalam berkehidupan, akar persoalan dari setiap eksistensi ideology adalah berawal dari world view yang berbeda.
Ideology adalah implikasi dari adanya world view dalam suatu skala kehidupan yang besar seperti peradaban, maka kaitan world view dizaman ini sangat kuat bagi kita yang sedang mengalami dilemma di era globalisasi ini. tida bisa dipungkiri semangkin bertambahnya zaman maka ujian dan tantangan kehidupan akan semakin bertambah dan bertingkat. Maraknya problem individu, dan sosial adalah bukti bahwa world view yang dibawa oleh peradaban yang sedang mendominasi ini gagal dalam eksistensi system maupun moralnya.
Relevansi adalah suatu keadaan yang maju tanpa menyertakan keterlindasan oleh zaman di dalmnya, menjadi relevan adalah bukan untuk mengikuti penrkembangan zaman saja kemuda terlindas karna tidak bisa menyaring apa yang sesuai dengan worl view dalam islam. Relevan sesuai syari’at dan zaman akan menciptakan keadaan yang lebih baik untuk ummat ini, hal ini bisa trebukti dengan mengetahui sejarah-sejarah kepemimpinan dalam islam.
Sangat perlu diketahui islam adalah agama yang menciptakan kegemilangan peradaban, pesona keadilan yang tidak terlupakan membut-nya bukan hanya kenangan akan tetapi suatu harapan akan terulang-nya sejarah nan gemilang.

analisis


suatu hari di dunia.

         Sejarah adalah suatu hal yang terus berulang dalam subtansi rasa. Secara hakika suatu persoalan, keadaan zaman musti berbeda akan tetapi subtansi yang terkandung di dalamnya sama. Maka adalh orang yang beruntung jika bisa menilai sejarah tidak hanya secara data saja akan tetapi makna subtansi yang ada di dalamnya kemudian bisa mengambil kesimpulan lalu menuangkan hikmah yang terkandung di dalamnya untuk zaman ini.
Di era ini persaingan intlektual semangkin sengit manusia tanpa iman akan menuhankan akalnya demi sebuah popularits intlektual, beradu argument seakan keilmiyahan menjadi landasan berpijak, maka tolak ukur keilmiyahan pun jika tidak jelas maka apakah suatu itu telah disebut ilmiyah, keilmiyahan yang menjatuhkan data fakta yang lebih kuat dengan alasan zaman now, kerelevanan al-qur’an di pertanyakan. muslihat dibalik kata keilmiyahan melahirkan para paham ideology orientalisme, sekulerisme, liberalisme, pluralism dan masih banyak lagi ideology-ideology penyongsong kehadiran dajjal.
Di zaman globalisasi yang semangkin memanas ini,desentralisasi moral semangkin merosot berbagai ketergelinciran sebab tidak bisa menyikapinya dengan relevan sehinga tergerus oleh arus yang membawa kepada keperbudakan dalam cara berfikir. Pengendalian fikiran yang memang di perkirakan dengan kuat mempunyai dalang besar membawa visi dan misi menguasai dunia dengan hawa nafsu belaka. Pengendalian yannng menggiring kepada kehancuran dalam berfikir dengan beralatkan ideology matrealistik, hedonisme. Sehingga tanpa sadar manusia lalai yang tanpa ilmu akan menerapkan ideology ini di dalam kehidupannya, menjadi sibuk karna keinginan untuk mengikuti mode zaman ini agar tidak dianggap kuno, merelakan agamanya karna kesibukana yang sangat padat demi menghadapi dan menjadikan diri budak bagi dunia.
Disentralisasi moral juga disebabkan dampak dari kemajuan tekhnologi modern yang padanya arus globalisasi bertumpu sehingga arus pemikiran yang begitu kuat dan dinamis kurang bisa disaring dikarenakan benteng aqidah yang ada di dalam diri siempunya ruh belum tersentuh kualitas yang memadai maka jadilah pemikran yang telah terkontaminasi oleh peradaban ini mempunyai mendset “hidup adalah kebebasan tanpa batas” membuka diri tanpa membatasi prinsip dan pada akhirnya berdampak pada perusakan spiritualitas.
Peradaban ini membutuhkan senutuhan perbaikan, dan sejarah lah yang bisa menolong abad ini dari kehancuran setiap sendinya, dan data valid yang menerangkan si empunya peradaban gemilang dari setiap sisi adalah Islam. Maka dengan berkiblat kepada Islam maka InshaaAllah akan membantu memulihkan dan mengobati derita di abad ini, tentu bagi setiap lini dari kemasyarakatan Negara.

Beribu tanda telah menyebar dihadapan manusia, akan kekejian zionis.

Beribu tanda telah menyebar dihadapan manusia, akan kekejian zionis. Dimana narasi pluralisme yang digaungkan, bukankah ketika kita me...