Selasa, 12 Desember 2017

seruan bagi para pemuda harapan umat


Kaum muslimin hari ini, banyak para intlektual yang telah sadar akan hakikat perjuangan di dalam islam sehingga banyaknya aksi-aksi beraroma jihadi khususnya di tanah ini “Indonesia” tak terelakkan lagi bahwa Islam memang agama pemersatu yang tidak akan lapuk di makan zaman, telah kita saksikan pelbagai aksi yang di munculkan oleh para ulama-ulama untuk membangun persatuan umat.
 flash back sebelum adanya aksi damai yang mengawali ranah berfikir umat, banyak beredar berita Indonesia akan di kepung oleh musuh-musuh Islam (PKI,Syi’ah dll) pada masa ini peperangan ideologi yang mereka persiapakan untuk  kehancuran Islam  sedang mengambil bagian nya untuk eksis di tengah masyarakat yang pada akhirnya suatu saat akan menghadapi kehancuran pula karna kerangka berfikir yang berlandaskan, dan mengedepankan hawa nafsu . maka aroma kehancuran mereka tdekat-dekat ini telah tercium seiring berjalannya terus menerus aksi-aksi yang subtansinya bertujuan mempersatukan umat, menyusun kembali pola fikir sehat di tengah umat,dan memelekan mata-mata orang yang lalai selama ini.
 Allah swt adalah sang penguasa yang sepenuhnya memegang kendali atas  diri kita semoga Allah meridhoi lalau mengarahkan kita pada strategi yang tidak bisa di goyahkan walau sedetik. Di saat-saat brilliant seperti ini umat membutuhkan ulama yang kuat, berani dan kompeten dalam masalah agama, persatuan, dan kemerdekaan, kemudian membentuk bersama sinergi yang berlandaskan strategi matang agar perjuangan ini bisa terarah yang akhirnya akan merujuk kepada pembebasan umat akan kekangan pola fikir yang rusak.

Minggu, 10 Desember 2017

Pemuda, mari belajar sejarah


Mari belajar dari sejarah

Dunia adalah saksi bisu atas segala kejadian yang dilakukan oleh manusia, masa ini dengan segal huru-hara yang membumbuinya telah menjadi kejadian yang telah terjadi pula di masa lampau, kebiadaban manusia bukan hanya terjadi pada era ini saja kawan tapi ketahuilah banyak sejarah yang terhapus maupun masih tertulis menyatakan kejadian kerusakan yang di buat oleh manusia-manusia tak benurani.
Sejarah bukan hanya mencatat kerusakan yang dibuat manusia, akan tetapi juga menggoreskan kisah tentang kepahlawana, keheroikan sebuah tokoh dan pelbagai hal yang mengangumkan lainnya, agama Islam telah menggoreskan tinta di dalam sejarah tentang betapa mempesona peradaban yang di hasilkan, atas di karenakannya kehidupan mereka yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-sunnah, dan taat  patuh atas perinta Allah swt.
Maka pada hakikatnya belajar dari sejarah adalah suatu pembelajaran yang memiliki nilai keberhasilan yang tinggi tentu hal ini juga jika di barengi dengan tawakkal dan doa, terkadang banyak sekali sejarah yang telah di pelencengi kevaliditasanya maka mencari sumber yang terpercaya jadikanlah prioritas utama, marilah wahai generasi yang merasa dirinya pembelajar pelajarilah apa yang telah berlalu agar  yang akan datang kita bisa lebih menghasilkan yang baik bahkan hasil yang luar biasa.

Liberalisme


Racun Pemikiran

Dunia di era ini, jika mendengar kata globalisasi, seakan menggambarkan kehidupan yang bebas berbuat di manapun dan pada apapun tanpa batas, dan ketika dibuat batasan dalam bersikap, dalih HAM pun akan bermunculan dari ciutan para budak kebebasan. Tentu dalam tulisan saya ini, makna kebebasan bukan tertuju pada makna secara individu saja, akan tetapi saya ingin membuka pembahasan ini dengan lebih luas, yaitu menuju kepada sebuah ideologi bertemakan kebebasan, yang membuat kaum beragama meninggalkan agamanya, dan Negara yang berdaulah secara tidak sadar menghancurkan negaranya sendiri, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Yang sangat berbahaya bagi manusia adalah, ketika ia menuhankan hawa nafsunya dan kebebasan, atau tak asing lagi di telinga kita dibahasakan dengan kata liberal, sangat cocok jika dipadukan oleh hawa nafsu, maka mari kita buka pembahasan liberal ini dengan sedikit mendalam dengan mengetahui secara inten ideology perusak ini.
Perlu diketahui bahwa, liberal adalah produk pemikiran barat yang  tidak ada kaitannya terhadap islam, jadi dalam artian, islam tidak bisa dikaitkan dengan liberal, jika keduanya dipaksakan untuk menyatu, maka si penganut ideologi ini secara sadar telah merusak agamanya sendiri. Ideologi liberalisme ini memiliki daya hancur yang cukup besar, terutama ketika pemikiran ini telah menjarah kedunia pendidikan, para intlektual yang seyogyanya mempunyai tuntutan dalam mencerdaskan bangsa, berbalik arah menyebarkan paham-paham yang merusak, bahkan tingkat universitas berbasis islampun telah mengejewantahkan ideologi ini kepada pondasi pendidikannya, jika ideologi  ini telah menjarah ke tingkat pendidikan yang tinggi, dan banyak dari kalangan intlektual yang telah teracuni olehnya, maka mau dibawa kemana kebaikan dan kesejahteraan bangsa ini.
Sejarah yang semestinya kita ingat dan pahami, bahwa suatu ideologi  yang tidak berlandaskan kepada ilmu dan iman, hanya berdasarkan keinginan manusia pada masa itu saja, maka tidak akan memunculkan maslahat untuk kedepannya, maka sangat penting bagi kita untuk menumpas pergerakan ideologi  ini, dan menyadarkan umat akan pemikiran yang menyesatkan. Tentu merubah suatu keadaan yang berantakan kepada keadaan yang tertata kembali, membutuhkan suatu perjuangan dari berbagai segi. Permasalahan ideologi  liberalisem dalam islam, bukan hanya perlu kita analisa saja akan tetapi penting untuk kita mencari pemecahan masalah di dalamnya.
Melihat sejarah awal munculnya ideologi  liberalisme, adalah dikarnakan protes kaum borjuis terhadap Negara nya saat itu perancis, yang tidak mengakui hak-haknya, dan menyempitkan kemerdekaan mereka sebagai sesama manusia, maka sangat jelas ide pemikiran ini adalah diluar islam.usaha menumpas ideologi sesat ini maka kita harus memahami dan memahamkan apa itu lebaralisme sesungguhnya ,dan agama islam itu sendiri, ada dua point yang bisa kita patahkan pada ideology ini.
 Pertama, seyogyanya Islam adalah agama yang mengedepankan moralitas dan akhlaqur karimmah, tidak ada alsan bagi mereka ingin mengkolaborasikan ideologi  ini dengan islam karna ideologi  itu sendiri tujuannya adalah menuntut kebebasan dan keadilan maka islam adalah pemilik sesungguhnya kedamaian dan keadilan itu sendiri, dalam titian sejarah, tidak pernah terjadi pendududk yang di pimpin oleh pemimpin Islam dan masyarakatnya  mayoritas Islam, membantai minoritas dari non muslim, bahkan yang ada adalah sebaliknya, saat ini  saat dimana Kaum Muslimin menjadi minoritas mereka di bantai tanpa ampun, kita akan mengambil sempel pada Negara tak benurani, Myanmar.
Kedua,  Islam memiliki peradaban yang mempesona, Islam adalah pemilik peradaban yang manfaat peradaban itu sendiri masih kita rasakan tanpa sadar di era ini, peradaban islam itu sendiri tidak bisa dipisahkan oleh ajaran-ajaran syari’at, karna pada hakikatnya Peradaban itu menjadi begitu Istimewa, dikarnakan Syariat islam dijalani oleh para penyebar ilmunya, maka tidak ada alasan untuk dijadikan dalih, pemikiran Islam yang dulu tidak cocok di era ini, sehingga kita harus mengkolaborasikan Islam dengan pemikiran Liberal agar agama Islam ini lebih berkembang dan lebih modern, alih-alih menyokong perubahan yang diinginkan malah menuai kerusakan yang semakin meluas, maka jelas pemikiran ini gagal dan harus di tumpas, seyogyanya jika kita ingin menjadi masyarakat yang maju dan memiliki peradaban yang di hargai, maka kita harus mencontoh dari sejarah peradaban terbaik (Islam), maka dari dua point ini jelas bahwa liberal harus dihilangkan dari kata Islam.
karna aroma liberal telah merasuk pada ranah pendidikan, jenjang awal maupun akhir dan juga telah merambah sedikit demi sedikit dalam kerangka berfikir seseorang maka hal yang penting kita lakukan adalah berbuat, berbuat sesuai keahlian kita masing-masing, berdakwah untuk menegakkan kalimat Allah tentu dalam perjalanan dakwah ini banyak ujian dan rintangan , maka hakikat nya ujian dan rintangan adalah sebagai pengujui dan pengasah keimanan sesorang yang merelakan diri nya berdakwah di jalan kebaikan. 

Beribu tanda telah menyebar dihadapan manusia, akan kekejian zionis.

Beribu tanda telah menyebar dihadapan manusia, akan kekejian zionis. Dimana narasi pluralisme yang digaungkan, bukankah ketika kita me...